Yah.. sinar jingga itu seperti beribu pedang.. langit yang tadinya membiru laut, kini tertusuk roman matahari yang menjingga melebur bersama kilatan kuning murninya yang terpantul diatas altar laut..
"laut seperti lempengan cahaya jadinya"
Bahkan awan pun berubah karena tertusuk jingga pula, wajah matahari yang terkantuk-kantuk melewati garis timur, dan akan terlelap di balik sudut barat melewati genangan air bah raksasa, beriak-riak pelan namun mendebur, mengikis karang di permukaan pasir pantai.
"salah.. matahari tak pernah tidur, ia tak pernah terserang kantuk.. matahari akan memperlihatkan dirinya pada orang-orang seperti kita… yang menunggu sapanya"
"lalu, matahari? Sinarnya yang berubah jingga?"
"kesan terbaik yang matahari sisipkan.. setiap hal akan tertanam ketika dia mampu meletak jejaknya dengan mengagumkan saat momen terakhir.. begitu juga dengan matahari… saat berganti belahan.. jingganya decakkan kagum kita sembari  menggenggam hati untuk senantiasa menanti.."
"Dia maestro…"
"dia bukti adanya Sang Maestro"
Dan Disini.. aku berdiri diatas jembatan.. bersama manusia-manusia yang memuja jingga matahari yang terbenam.. ledak tawa dan senyum serta gelitikan hingga desir pasir yang terhempas ayunan langkah, dan aku mencoba memisahkan jiwa ku dari rerimbun suara yang bersaing dengan bising buih ombak… menikmati sepoi angin yang membelai riak wajah ku, mengibaskan ujung-ujung biru jilbab ku.. mendendangkan rambut halus ku yang terselip keluar, berontak keluar dari rapat bulat pembatas kerudungku agar ia bisa menari.. ku nikmati.. dengan pejam dan senyum.. ramai ini.. membuat ku merasa sunyi.
Jingga itu.. peluhku saat berlari jenaka kesini, melompat bersama halusnya pasir , mengabadikan tiap gerak yang harusnya terabadi karna renyah untuk dikenang..
jepret..jepret..!!
"hahaha… dengan ini.. maka meski es krim ku telah habis.. tapi manisnya akan tetap terasa…"
Jingga itu.. peluh saat aku berhenti di ujung jembatan mengambil nafas.. menarik nafas kian dalam.. bukan karena capek meradang, tapi.. seperti yang ku katakan.. matahari menggenggam hatiku.. menjejak sikap arogannya diatas karpet kagumku.. aku kagum.. indah bukan main.. jingga itu.. buat ku terkagum..kagum..
"indah…."
Jingga itu.. peluh saat ku angkat kamera yang ku genggam memotret awan, berarak ramai dengan bentuk yang ditafsirkan sesuai mata yang memandang.. dengan satu kalimat sebagai pijakan..
"awan pun ikut terjingga"
Mengalahlah langit.. birunya terselimuti jingga yang menusuk segala arah.. dan masih saja aku memotret pusaran awan, tanpa sadar.. peluh dan wajahku berubah jingga diterjang sinar mentari yang sapu tangan putihnya hampir tertelan kilat laut saat ia telah melambai, kepengharibaan.. saat itu aku menatapnya dengan penuh makna.. hitam bola mataku malah memantulkan warna jingga dan lagi-lagi tak sadar.. seluruh badan ku.. biru jilbab ku.. permukaan bola mataku.. tertelan jingga-jingga.. aq pejam.. mengurung jingga di dalam pelupuk mata ku..
"wuah.. kameranya lowbet.. tidak bisa foto-foto .."
"hehe.. maaf.. ada leptop.. cas saja, lalu jepret.. lalu cas lagi.. lalu jepret aku lagi..
"wweeee….."
Dan pejam ini.. bersama sepoi angin yang menari bersama rambut halus disisi jilbab ku.. menaruh jiwa di panjang jalan kenangan jingga di tahun lalu.. aku bergabung bersama awan.. melihat masa lalu yang terselip di lembut putih beribu benangnya.. mengenang dengan seksama dalam tempo yang selambat-lambatnya.. berdiri pun aku dengan bersandar pada tiang putih memanjang.. melukis dibawah telapak kaki ku beriak air.. aku berjalan diatasnya.. menghampiri satu-satunya perahu yang masih berenang.. menghalangi mentari jingga untuk terlihat sempurna.. dan diselipan terakhir.. mencoba merasa sedekat-dekatnya.. menghayal berada dihadapanya.. merasakan indahnya pesonanya.. berbagi tatapan dengannya yang tak lekas menolak indahnya jingga.. dan berharap waktu tak pernah ada.. agar dia tetap disampingku.. menemaniku disini meski sama hingga  tak bernyawa .. pejam ini, membuat sepoi yang membelai pelan kepalaku adalah dia
Kreekk… aku merobek kertas, lalu melipatnya dengan tegas, dalam tiap lekuk,
kusisikan kenang tadi yang hampir membuatku meloncat menerjang laut dan ikut matahari agar membawa ku terbenam..
"ku kira seperi perahu"
Sempat dia meloncati sebaris sinar jingga lalu berjuang diatas permukaan ombak kerdil namun terdengar buas.. mata ku lekat melihat ia berjuang menahan imbang hingga tewas di pecah karang-karang yang terlihat masam, dibawah kakiku yang berayun di ujung jembatan.. aku kecewa..

Kreekkk.. ku robek lagi secarik kertas.. kulipat tak lagi tegas.. pelan.. bersama seksama di tiap jalur-jalur jariku.. dalam lekuknya, ku kenang matanya, rona wajahnya, senyumnya,keangkuhannya tatapan matanya yang tak lekas ku lepas..
ku rekat ia dipermukaan dada.. mencoba memindahkan sebaris kalimat di hatiku ke atas putih kertasnya.. lalu ku lempar ia jauh.. jauh terbawa ombak.. terbawa jingga.. terbawa matahari.. saat lenyap dalam kilat laut.. aku terpejam.. tersenyum, berbasa-basi pada matahari yang hampir tenggelam..
sampai jumpa..
dan selamat datang terang malam..
*****
Siaalll… peci ku jatuh.. bagaiman lagi, aku harus lari.. rintik hujan semakin keras.. ambang pintu asrama sepertinya justru yang berlari menjauhiku.. azan itu.. membuat hanya masjid yang mendekat..
Aku menarik langkah melibas peci ku yang jatuh.. ku keruk serintik pasir yang bercumbu saat permukaan peci ku merebah diatas basah tanah.. berdiri aku membersihkan tepian peci biruku.. saat itu.. secarik kertas berbentuk perahu justru terbang mengawan pelan bersama rinai rintik yang tak terlihat buliran-buliran.. tepat di dada ku perahu itu menabrak.. tangan ku sigap menangkap.. rinai semakin deras.. pandangan ku beradu heran dengan perahu yang sedari tadi berenang dengan dingin hujan.. ku urai lipatannya.. tersirat kalimat yang merubuhkan kesadaran.. kenapa jinggat terasa lekat??..
Dan aku pun tersenyum.. terseyum ramah sekali.. mengingatnya yang bersandar diatas tiang yang memanjang.. tersenyum renyah sekali.. kalimatnya terasa dari hati..
"aku merindukanmu…"
Dan kini aku kembali berlari.. sambil tersenyum renyah sekali..
"aku mendo'akanmu”……….



This is My Choice

  • Digg
  • Del.icio.us
  • Reddit
  • RSS




Semua orang memang g berhak buat nentuin pilihan,apalagi soal perasaan karena hanya Allah lah yang dapat menentukan semuanya
hanya Allah yang mampu membolak balik hati seeorang.Dan hari ini 1 Agustus 2012 aku menyadarinya
About You Today :
Kenapa g nyapa aku???
Kenapa jadi sok g kenal?
Padahal jelas-jelas aku lewat didepanmu,seandainya kamu nyapa aku
aku pasti bakal seneng banget
apa kamu marah sama aku?
kalo’ ia,aku minta map
Heiji Hattori,  
if someday my heart decides to be with you
did you still have that feeling?

karena sepertinya hatiku mulai mengarah padamu
aku mengagumimu saat ini
bukan untuk “move on” karena aku tau itu sangat g adil buat kamu
aku bakal tulus ngasih perasaan ini seutuhnya buat kamu
mungkin bukan sekarang,seenggaknya sampai perasaanku untuknya benar-benar hilang.aku tau,kamu bukan orang yang pantas untuk mendapatkan setengah hati
aku yakin kamu pasti ngerti kan?
karena kamu juga pernah ngerasaain hal sama seperti yang aku rasain
Heiji, g papa kan aku sebut kamu Heiji ?seenggaknya kamu g jauh beda dari Sinichi.Tapi bukan itu kok alasanku milih kamu,aku benar-benar tulus.Apa kamu bisa rasain itu?
semoga Allah ngizinin kamu untuk tau bagaimana perasaain ini sebenarnya. Supaya g terjadi salah paham.
Heiji,hatiku memang mulai mengarah kepadamu,tapi aku takut untuk memulainya.Karena aku tau ini pasti bakal complicated banget
aku jadi g enak sama “dia” kamu pasti tau kan dia itu siapa?
sepertinya dia masih sayang sama kamu,aku g mau buat dia sedih
kamu juga pasti g mau kan kalo’ dia sampek nangis?
Heiji….aku harus gimana?
untuk ngubah perasaan ini lagi,aku g bisa
karena seperti yang aku bilang, hatiku mulai mengarah kepadamu
apa ini bakal so hard seperti ceritaku dulu?
 sampai saat ini g ada seorangpun yang tau tentang perasaanku selain Allah. Mungkin kamu, jika kamu merasakannya
Heiji….aku g berani berharap gimana kelanjutan perasaan ini
Semoga Allah manakdirkan yang terbaik
aku cuma pengen kamu tau kalo' saat ini, I just want to love you with my own way